Tuesday, October 18, 2011

-MENGGONCANG ARASHY TUHAN-

Art/Painting: 'Angel in The Wind' by Claude Marshall


-MENGGONCANG ARASHY TUHAN-

Para imam memekup mulut ku
Tika kubertanya arah kamar syaitan
Datang sang muadzin memekakkan telingaku
Murtad! Murtad! Murtad!
Aku dipujuk menurut fatwa
Fatwa yang hanya mengenyangkan mereka
Kali ini aku brontak lagi
Hangus kubakar bulan dan bintang
Habis gunung kupalu tumbang

Sorga tak keruan
Sungai arak bertambah masam
Aku datang bertanya kebenaran
Akan kutangkap para malaikat
Dan kupatahkan sayapnya dengan sejerih tenaga
Agar malaikat sakitnya seperti manusia
Agar mereka faham jerit derita

Aku ingin nangis
Tika brontak kutelah menggoncang ArashyMu
Dan para malaikat panik berbisik sesama mereka
Tentang seksaan yang akan mereka bawa
Lantas mereka tertawa
Dengan sayap yang telah tiada

Aku pelaku Tuhan
Aku tahu aku tak ‘kan dimusnahkan
Tidak pernah aku mau jadi Tuhan
Juga tiada perlumbaan
Aku hanya mau jadi hamba
Yang terus brontak demi kebenaran

Kekasihku,
Brontak kuhanyalah aduan
Tentang fatwa-fatwa berkepentingan
Tentang mufti-muftiMu yang kekenyangan
Sedangkan diri ini, Kekasihku
Malu menghadapMu dalam kebuluran

Aku juga tidak peduli
Jika jalan kumenuju Mu Tuhan
Direjam kiri dan kanan
Kerna yang akan kuhadapi
Hanyalah hukuman dan kasih-sayangMu Tuhan

-catatan John si ‘orang gila’-
-1052 Okt 09, 2011, wilayah separa sedar-

-THE ECCENTRIC-

Art/Painting: 'NORTH STAR' by Alphonse Mucha 1899

- THE ECCENTRIC –

This river
As deep as it has been
The devilish current lurking rampantly to swallow the youth
Yet the soul has to win
The swim to survive
Away from the pig’s bay
To the muted rose
Which the uttered sounds beautifully
Calms the inglorious heroes
A chime of sadness
Throughout the century embarks the birth of the eccentric
In a certain miles shall it fade
So true to the lover
Who finds eternity
In bounded and unblessed
By the rules and favors
Show me towards not the city
Where the children wake up to the cry of slavery
Nor the tarnished holy altar
Where god has been misrepresented to sustain sovereignty
In silence of the woods and the absence of light
I shall part myself to object regularity
And in length of sorrow
Alongside of the winter halo
I shall shine like the ever burning Northern Star

-catatan John si ‘orang gila’-
-2029 Okt 16, 2011, wilayah separa sedar-