Sunday, October 4, 2009

- CERITA DARI NEGERIKU -

- CERITA DARI NEGERIKU -

Langit yang meraikan hampa
Bersama warna mega senja
Merah berdarah di dada angkasa
Mengishbatkan setiap kegagalan bermunasabah
Dan takala petang yang menyejat di negeriku
Pasti matahari menghampiri ubun-ubun Gunung Ledang
Melelahkan tenaga setiap petani sawah
Yang sentisa berangankan berbuka puasa
Dengan seketul ayam dan kopi o panas
Sementara di dun itu
Berjuta yang dibelanjakan menuju pilihanraya kecil

Dibawah limpahan cahaya terakhir
Sang penyair pasca-kusut
Berteleku mencatat sesuatu
Digaris-garis laluan cacing
Mendengar pesanan
Cerobong-cerobong hitam hadir bersama blok-blok rumah-mega politikus senget
Yang dibina diatas tanah rakyat
Dengan wang rakyat
Dengan peluh dan darah rakyat
Semua itu yang dirompak dari rakyat

Berinteraksilah dengan busa-busa hampa
Yang dicipta tangan-tangan cendiakawan disebalik wilayah berkawat duri Kamunting
Pun begitu kau yang tersihir pasti tiada berkata
Bahwa dibalik tembok itu ada
Terdapatnya kehidupan yang tidak bersalah
Tertangkap bersama bebuli kerakyatan
Yang pastinya kau akan berkata
Tiada manusia-manusia yang perlu dianiayai
Yang dirompak cahaya daripada mereka
Dengan terhumbannya mereka ke dalam ruang-ruang yang melemaskan
Terhimpit diantara dinding-dinding kecelaruan
Tanpa keadilan
Dan menghirup udara-udara kejahatan
Kau pasti dengan lewanya berkata lagi
Hanya yang salah dan jahat hidup dibedung binaan suram sel-sel penjara
Kau pasti terus dengan wenangnya
Melupakan mereka-mereka yang bertahun dipisahkan
Kau pasti dengan pantasnya juga akan
Memadam memori-memori perjuangan mereka yang kau nikmati hasilnya sekarang
Dan kau biarkan tangan-tangan politikus berdosa
Bebas bersih bersarungkan Akta Keselamatan lapuk

Lepaskanlah beribu-ribu merpati putih
Disetiap Ogos hari ke 31
Berkicau lah lagu keamanan
Contohkan lah kebebasan
Sebarkan lah mesej keadilan
Namun yang aku lihat
Merpati itu telah bertukar
Menjadi gagak-gagak kotor kotaraya industri
Menjadi pesuruh algojo bagi politikus-politikus berkepentingan
Membikin semacam porak-peranda
Menakut-nakutkan rakyat
Dengan bayang iblis dan kibasan lebar sayap hitam
Mewarnai bendera-bendera parti
Jeritan cacian dan saksi palsu
Memenuhi segenap ruang polos dimensi politik
Sehingga mereka rakyat jelata memekik dan mencakar muka mereka sendiri
Dek kecelaruan yang menguasai perhitungan

Maka megah lah sang arkitek
Dengan binaan mewah- super world class
Berkhidmat setia dibawah punggung-punggung berlemak tepu
Terus memikirkan bagaimana kekal selesa
Dengan nyaman pendingin udara
Dengan haruman helaian matawang
Tanpa diperduli
Disepanjang perjalanan masuk ke hutan-hutan batu baru
Akan wajah-wajah asing si pemakan habuk
Yang bakal dihalau merempat
Dari tanah tiga generasi, mungkin lebih
Dan deruman jentolak yang rakus menyondol gondol
Bukit demi bukit
Hutan demi hutan
Gunung demi gunung
Pesannya demi pembangunan
Pesannya lagi demi imej
Pesannya lagi rakyat tidak terpinggir, alam terpelihara
Propaganda-propaganda yang tidak sedikit pun berbayangkan realiti

Begitu lah kiranya diantara captre-captre dari negeriku
Cerita yang menjadi lelucon gelak tawa dunia
Pun begitu inilah cerita dari negeriku
Negeri yang sumpah aku akan pertahankannya
Walau Sungai Batu Pahat pasangnya darah dan surutnya air mata
Dan Batu Putih bertukar warna

-catatan John si ‘orang gila’
-2149 Sept 09, 2009, wilayah separa sedar-


~nasionalis?ahahaha...

No comments:

Post a Comment