Monday, July 6, 2009

- KEBUN MIMPI -



- KEBUN MIMPI -


Di sini akhirnya
Telah aku diberkahi dengan penglihatan
Tanpa aku terus teraba
Di denai2 kebun yang seharusnya permai
Kini aku dilimpahi caturan fikiran
Menimbal kembali kiraan wajar
Yang terasyik dinoda

Tetapi kebun ini sepertinya tiada menerima kehadiran aku
Takala dingin pagi yang hampir hilang
Tika mana tiada lagi kokokan galak
Aku hampir percaya bahawa
Aku didalam sorga
Nyatalah setelah langit jingga mencerah
Aku hanya bermimpi didalam tidur fatik siang kota

Ya, aku bermimpi
Mimpi yang sememangnya menjanjikan setiap yang manis
Mimpi yang berlenang dengan cumbu-cumbuan
Mengiakan dambaan
Menghamparkan sutera garapan

Dan aku tidak mungkin harus terus begini
Berjalan pincang akal yang mati
Kudrat tersisa aku lonjakkan punggung berdiri

Terima kasih kebun yang seharusnya permai
Kini berikan aku semenit dua lagi
Ingin aku lukiskan abstrak kebun ini kali yang terakhir...

-catatan John si ‘orang gila’-
-0130 Julai, 07, 2009, wilayah separa sedar-



*kebun itu sangat permai, hijau dan segar...tiada aku mahu hidup di kota...*

4 comments:

  1. salam ketemu dan berkenal...
    menilik puisimu fikiranku menjalar
    bahawa kebun mimpi tidak lagi seindah fikir
    kebun kini dihambur racun.. melampias serengga yang menumpang rezeki
    begelimpanganlah sang ulat, sang rama-rama dan lain-lain.
    tapi mereka tak jua pernah mengalah
    melahirkan zuriat terus berjuang untuk wujud..

    ReplyDelete
  2. kebun, bintang, keindahan alam, semua sama saja tika ini...tiada satu pun menjanjikan...ahh....tak mengapa...aku mau jadi rumput yang mulia...diinjak2...dipelet2...diracun...disabit...tetap cuba berbangkit bersisa akar yang ada....


    aku sambut dan memuliakan tangan persahabatan kau,saudara faziz...

    ReplyDelete
  3. Salam saudara,

    "kunjungan dan membacainya ..."

    ReplyDelete