Wednesday, July 8, 2009

- SELAMAT DATANG, PERPISAHAN (prelude) -



- SELAMAT DATANG, PERPISAHAN (prelude) -
(permintaan ulangan)


Aku cuba siulkan sonata ‘Eroica’ simfoni Ludwig ke 3
Diselangi gesekan biola alunan serpihan semangat
Spekulasi liar galak sebentar menghancurkan luh jiwa

Ritma-ritma selamat tinggal bersilih menyeringai
Memomokkan kisah-kisah si penyendiri
Gambaran hamba terbelenggu
Melolong wancana kelesuan sugul
‘celaka lah aku, aduhai malang’
Tangan dihalalkan menampar dada

Sedu yang terjeda
Menyesak gubuk kalbu
Yang namun pun penuh sisipan tragis
Langsung disitu nyawa [aku] disita
Amalan sang Genghis tiada belas
Lagikan derita tak pernah bertajuk

Antara liar malam
Serunai aku melagukan dendang terbuang
Sedang pun disengat ‘perpisahan satu pertemuan’
Namun tetap aku mendekahkan gigian langit
Yang tampak hina bersambung bumi
Lalu aku meminta pundak aku dibelah
Agar kisah ini mendaki ke atas
Satu lagenda yang mesti ditelan bimasakti

Dan ;
Aku hijabkan diri dari maya pandang makhluk daratan
Yang satu pun tak layak
Menjadi saksi

Kau dan aku, kita kisah haram
Hanya satu episod [iaitu] perpisahan
Tidak perlu hadirnya dialog
Yang hanya menambah kemuaan
Kuburkan saja agar aku mudah diwilayah pertemuan…



- catatan John si ‘orang gila’ a.k.a bubuk beras -
- 2340 Mei 11, 2009, wilayah separa sedar -

2 comments:

  1. salam
    melawat dan menelaah puisimu
    kau punya gaya bahasa yang unik
    cantik adunannya
    memukau membacanya
    aduh..teruskan..
    akukan selalu ke sini

    ReplyDelete
  2. Salam saudara,

    "saya singgah lagi ke laman saudara ini ..."

    ReplyDelete